MODEL INVESTIGASI DARI PAPER
"PHASES OF COMPUTER FORENSICS
INVESTIGATION MODELS"
Meningkatnya kriminalsasi yang menggunakan digital informasi sebagai alat dalam melakukan segala tindak kejahatan, hal ini tentunya cukup sangat menghawtirkan. dan karna itu dalam rangka menghadapi masalah ini, para pihak investigator digital khususnya harus memiliki beberpa model/konsep sebagai langkah atau prosedur dalam penangannan kasus tersebut.
sejak tahun 1984, sebuah metode atau model dalam proses penangan investigasi pernah di perkenalkan, di mata dunia, di ikuti dengan perkembangan jaman, sejumlah besar prosess penangann mulai di perbaruhi, beberpa macam metode pun lahir, dan terus di kembangkan melalui peninjauan dari berbagai macam prosses penyidikan, untuk di lakukan pembaruan yang lebih terarah agar dapat membantu pihak penyidik dalam mengidentifikasi masalah dalam sebuah kasus.
sejak tahun 1984, sebuah metode atau model dalam proses penangan investigasi pernah di perkenalkan, di mata dunia, di ikuti dengan perkembangan jaman, sejumlah besar prosess penangann mulai di perbaruhi, beberpa macam metode pun lahir, dan terus di kembangkan melalui peninjauan dari berbagai macam prosses penyidikan, untuk di lakukan pembaruan yang lebih terarah agar dapat membantu pihak penyidik dalam mengidentifikasi masalah dalam sebuah kasus.
Pada awal tahun 1984, FBI laboratorium dan
badan-badan penegak hukum lainnya mulai mengembangkan program komputer untuk
memeriksa barang bukti .
Proses atau prosedur diadopsi dalam melakukan penyelidikan forensik komputer memiliki pengaruh sangat berpengaruh terhadap hasil penyelidikan tersebut.
pemilihan prosedur dalam mengadopsi konsep penangan haruslah di lakukan dengan baik dan berdasarkan standar dan aturan yang ada, apabila salah memilih konsep dapat mengakibatkan kurang tepatnya suatu proses hasil investigasin dan hal itu dapat berakibat, kurang validnya suatu barang bukti.
Proses atau prosedur diadopsi dalam melakukan penyelidikan forensik komputer memiliki pengaruh sangat berpengaruh terhadap hasil penyelidikan tersebut.
pemilihan prosedur dalam mengadopsi konsep penangan haruslah di lakukan dengan baik dan berdasarkan standar dan aturan yang ada, apabila salah memilih konsep dapat mengakibatkan kurang tepatnya suatu proses hasil investigasin dan hal itu dapat berakibat, kurang validnya suatu barang bukti.
kurang satu langkah prosedur atau menggunakan
prosedur lain dapat menyebabkan hasil yang tidak maksimal, karena itu dapat menghasilkan kesimpulan yang
tidak valid, dan berkemungkinan barang bukti tidak dapat di terima di
persidangan.
Berikut beberpa konsep konsep model
investigasi
IDENTIFYING COMMON PHASE
Setelah
melakukan Pengamatan rangkuman dari Paper “PHASES
OF COMPUTER FORENSICS INVESTIGATION MODELS” terdapat beberpa macam model yang
di kembangkan baik tahun ke tahun, yang telah di aplikasikan dengan bergai mcam
cara, disni terdapat sedikt masalah yang di hadapi dalam penerapan model pada
para pelaku investigator, disini di temukan bahwa terdapat Beberapa model
investigasi hanya dapat diaplikasikan pada skenario tertentu, sementara model
yang lain dapat diaplikasikan pada skenario yang lebih luas. Dan juga terdapat Beberapa
model ada yang sangat mendetail, sementara model yang lain general.
untuk itu di buat salah satu
metode/atau konsep yang di ambil dari beberpakonsep dari investigasi, guna sebagai
acuan dalam prosses investigasi
1.
Pre-Process
Tugas-tugas
yang dilaksanakan dalam fase ini berhubungan dengan semua pekerjaan yang harus
dilakukan sebelum dimulainya proses investigasi dan pengumpulan data secara
resmi.
2.
Acquisition & Preservation
Fase
ini adalah fase pengumpulan, pengamanan, dan penyimpanan data sehingga dapat
digunakan pada fase berikutnya.
3.
Analysis
Fase
ini adalah proses investigasi forensik komputer fokus data yang telah
didapatkan untuk mengidentifikasi sumber kejahatan dan menemukan pelaku
kejahatan tersebut.
4.
Presentation
Temuan-temuan
dalam fase analisis didokumetasikan dan dipresentasikan kepada pihak yang
berwenang. Dengan
bertujuan
membuat pihak berwenang paham akan apa yang dipresentasikan, dan juga harus didukung oleh bukti yang kuat untuk
membuktikan kebenaran dari suatu kasus kejahatan. Di pengadilan.
5.
Post-Process
Fase
ini berhubungan dengan akhir dari sebuah proses investigasi. Barang bukti fisik
dan digital harus dikembalikan kepada pihak yang berwenang untuk menyimpannya.
Peninjauan terhadap proses investigasi harus dilakukan agar ada pembelajaran
yang dapat diambil dan bisa meningkatkan performa investigasi pada masa yang
akan datang.
Diagram usulan model investigasi
GCFIM dirancang agar investigator dapat kembali ke fase sebelumnya, karena
tidak menutup kemungkinan investigator akan berhadapan dengan situasi yang
dapat berubah-ubah terkait dengan Tempat Kejadian Perkara (TKP, baik fisik
maupun digital), alat investigasi yang digunakan, alat kejahatan yang digunakan,
dan tingkat keahlian investigator.
Kesimpulan :
Perkembangan Model konsep
investigasi dari tahun-tahun ketahun
mengalami banyak perubahan yang cukup signifikan, baik dari segi prosses
, perecanaan ,analysis, preprosses dan lain-lain, semua berkembang sesuai
dengan , perkembangan jaman yang menuntut perbaikan model investigasi.
Model investigasi harus
terus di upgrade sesuai dengan kebutuhan, kompleksnya suatu model berperan
penting juga terhap kinerja dan prosses investigasi guna sebagai penangann
barang bukti yang lebih komplek dan dapat di pertanggung jawabkan di muka
pengadilan.
SUMBER :
Yusoff, Y., Ismail, R., & Hassan, Z. (2011). Common phases of computer forensics investigation models.International Journal of Computer Science & Information Technology (IJCSIT), 3(3). Retrieved fromhttp://airccse.org/journal/jcsit/0611csit02.pdf
0 Comment to "MODEL IVESTIGASI DARI PAPER "PHASES OF COMPUTER FORENSICS INVESTIGATION MODELS""
Posting Komentar